Tingkat pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan II Tahun 2023 mencapai 4,04 persen (YoY). Sebelumnya, di masa pandemik Covid-19, pertumbuhan ekonomi sempat mengalami kontraksi dengan pertumbuhan minus 2,28.
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 mencapai Rp 32,27 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 18,93 triliun.
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp 29,76 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 17,76 triliun.
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp118,72 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 72,70 triliun.
Di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, dan akan terus meningkat menjadi 4,7-5,5% pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp 30,42 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 18,43 triliun.
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp 29 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 18 triliun.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat memerintah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempercepat pembangunan di Besipae menjadi Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru di Pulau Timor.